CeritaDewasa Bersambung Burung Jalak Part 5. DI BALIK AWAN. Bakat terbentuk dalam gelombang kesunyian, watak terbentuk dalam riak besar kehidupan. dan keciap anak ayam yang bermain-main menikmati luasnya pekarangan - semua itu bahkan ketika matahari belum benar-benar menggantikan pelukan rembulan, kala sang surya dan dewi bulan masih PesanMoral Cerita Dongeng Fabel Ayam Jago dan Jarum Emas Burung Elang adalah : Jangan pernah mengkhiati kepercayaan yang diberikan kepada kita, karena itu akan membuat orang lain kecewa dan tak mempercayai kita lagi. Berusahalah menjadi orang yang mampu mengemban amanah. Dan Jangan pernah mengambil atau meminjamkan sesuatu tanpa seijin pemiliknya. Buatlahsuatu cerita berdasarkan gambar di bawah! Tulislah sebuah cerita dari gambar di atas! Jawaban: Burung Kenari dan Ayam. Pada suatu hari, dua ekor burung kenari sedang bernyanyi di pagi hari dan mereka melihat ayam sedang mencari makan di bawah sarang burung kenari. Ternyata Burung dan Ayam sudah bersahabat sejak lama. cash. Salam jumpa lagi di Cerita Dongeng Indonesia bersama kami, Kak Edi yang selalu setia menuliskan dongeng untuk sobat baca. Kali ini kami akan menuliskan cerita tentang persahabatan ayam jago dan Burung Elang. Pada zaman dahulu kala, di hutan rimba hiduplah sepasang sahabat karib yang sangat baik. Mereka adalah ayam Jago dan burung Elang. Keakraban dan kedekatan mereka hampir seperti keluarga, diantara mereka tak jarang saling membantu dan menolong satu sama lain. Pada suatu hari ketika si ayam jago sedang asik menikmati suasana pagi di dalam hutan, tanpa sepengetahuanya di balik semak-semak ada sekor singa yang sedang mengintai dan siap memangsanya. “Hupp…!!” singa melompat hendak menerkam ayam jago, namun secara reflex Ayam jago bisa mengelak dari terkaman singa. Ia pun berlari sekuat tenaga untuk menyelamatkan diri, tapi singa itu terus mengejarnya. “Hai ayam jago !!! mau lari kemana kau?!!” teriak singa sambil terus berlari mengejar si jago. Baca Cerita Dongeng Ini Selengkapnya Nah, Demikian tadi sobat dongeng, cerita tentang persahabat yang berakhir dengan permusuhan anatar Ayam dan burung Elang. Semoga kita dapat mendapatkan pelajaran dari dongeng fabel diatas ya. Sampai jumpa di cerita dongeng fabel laiya yang tentunya makin menarik untuk sobat dongeng baca bersama keluarga di rumah, wassalam. Pesan Moral Cerita Dongeng Fabel Ayam Jago dan Jarum Emas Burung Elang adalah Jangan pernah mengkhiati kepercayaan yang diberikan kepada kita, karena itu akan membuat orang lain kecewa dan tak mempercayai kita lagi. Berusahalah menjadi orang yang mampu mengemban amanah. Dan Jangan pernah mengambil atau meminjamkan sesuatu tanpa seijin pemiliknya. Cerita rakyat fabel yang kami posting kali ini cocok di kategorikan ke dalam kumpulan dongeng cerita anak TK. Karena cerita fabel ini sangat sederhana dan mudah dipahami. Walau demikian kita tetap masih bisa menyisipkan pesan moral didalamnya. Hari ini sangat panas, membuat Ayam merasa kehausan. Namun, di rumahnya sudah tak ada air. Ayam pun pergi ke sungai. Sesampainya di sungai, tiba-tiba Buaya muncul dari dalam sungai dan hendak menerkam Ayam. “Beruntung kau datang, Ayam. Sudah seminggu aku tak makan, perutku sangat lapar,” ucap Buaya dengan ganas. “Jangan makan aku, saudaraku. Aku hanya ingin mengambil air.” rengek Ayam. Mendengar rengekan Ayam, Buaya terdiam. Ia bingung, apakah Ayam benar-benar saudaranya. Jika Ayam benar sudaranya, tak mungkin ia bisa memakan Ayam. Ia tak boleh memakan saudaranya sendiri. Sepanjang malam, Buaya terus berpikir. Tetap saja, menurutnya, tak ada garis keturunan antara Buaya dengan Ayam. Esok harinya, Ayam kembali ke sungai. Karena sudah tahu kelemahan Buaya, ia tak terlalu takut mengambil air di sungai. “Selamat pagi, saudaraku. Kau sungguh terlihat tangguh,” sapa Ayam. Buaya yang sudah ingin sekali memangsa Ayam pun mengurungkan niatnya. Ayam selalu menyebutnya sebagai saudara. Setelah mengambil air, Ayam pulang ke rumah dengan tersenyum. “Aku harus menemui Raja Hutan. Mungkin dia tahu silsilah keluargaku,” ucap Buaya. Buaya pun berjalan menemui Raja Hutan. Tanpa sengaja, ia bertemu dengan temannya sesama buaya. “Wahai, saudaraku. Mau pergi ke mana kau? Tampaknya kau sedang bingung,” tanya teman Buaya. Buaya pun menceritakan kegundahan hatinya, tentang Ayam yang mengaku sebagai saudaranya. Seketika, teman Buaya tertawa terbahak-bahak. “Hahaha! Kau telah dibohongi Ayam. Dia bukan saudara kita. Kita dan dia memang sama-sama bertelur, tapi kita dan Ayam jauh berbeda. Kita hidup di air, sedangkan Ayam hidup di darat. Kau jangan menemui Raja Hutan. Jika kau menemuinya, kau hanya akan mempermalukan dirimu sendiri,” saran teman Buaya. Mendengar penjelasan itu, Buaya pun murka. Ia berjanji akan menangkap Ayam, jika Ayam datang lagi ke sungai. Ia tak akan melepaskannya. Untunglah, Buaya bertemu dengan temannya. Jika tidak, mungkin ia akan ditertawakan oleh semua binatang di hutan. Pesan moral dari cerita rakyat fabel ayam dan buaya Belajarlah dengan tekun agar kamu mengetahui banyak hal dan tidak mudah dibodohi oleh orang lain. Dan jika kamu tidak tahu, jangan sungkan untuk bertaya kepada orang yang lebih tahu atau memiliki pengalaman. Navigasi pos Membaca dongeng dapat memiliki beragam manfaat. Mulai dari meningkatkan imajinasi anak, menambah pengetahuan kosa katanya, serta mengajarkan anak tentang nilai moral macam-macam jenis dongeng yang bisa Mama ceritakan, salah satunya fabel atau cerita fiksi yang menceritakan kehidupan hewan. Dongeng fabel yang populer salah satunya adalah, "kancil dan burung merak yang sombong".Jika Mama tertarik untuk membacakan dongeng ini buat si Kecil, berikut telah menyiapkan cerita dongeng Kancil dan Burung Merakyang Sombong, di bawah bacakan cerita fabel tentang hewan yang jenaka ke anak, Ma!1. Keindahan bulu burung merak dikagumi oleh para penghuni Cerita Anak InteraktifDi sebuah hutan hiduplah beberapa satwa yang hidup berdampingan secara damai, suatu ketika hutan tersebut kedatangan penghuni baru, ialah sang burung merak merak jantan itu mempunyai bulu yang sungguh indah. Keindahan bulu merak membuat para penghuni hutan takjub, para penghuni segera berkerumun untuk melihat lebih dekat keindahan sang merak kagum akan keindahan bulu merak."Wah bulu ekor mu sungguh indah nan menawan merak!" ujar seekor kura-kura."Tentu saja mulai dari ujung kepala sampai ujung kuku kaki, semuanya cantik bukan? Selain itu aku juga sangat cerdas lho!" jawab burung merak."Hahahaha aku hanya kagum" kata kura-kura Namun keindahan dan kecerdasan burung merak, membuatnya menjadi Cerita Anak InteraktifBurung merak terus berkeliling hutan mencari seluruh penghuni hutan itu, ia tidak henti-hentinya memamerkan kecantikannya pada seluruh penghuni hutan."Hahaha akan aku buat seluruh hutan ini terpesona oleh keindahanku dan kepintaranku, sehingga sehingga mereka bisa tunduk kepadaku" ujar burung merak yang sombong perjalanannya menyusuri hutan, burung merak bertemu dengan angsa dan ayam."Wah ada angsa dan ayam! Hai semuanya!" kata burung merak langsung memamerkan keindahan bulu-bulunya itu di hadapan ayam dan mangsa."Wah burung merak sungguh indah, jika besar nanti, aku ingin mempunyai bulu seperti burung merak!" kata anak ayam."Hahaha kau sungguh lucu ayam kecil! Dengar ya, buluku ini susah didapat, 1000 tahun pun kau tidak akan mendapatkan bulu seperti ku." jawab burung merak terus menyombongkan bulu indahnya dan kepintarannya. Tidak hanya itu, ia juga merendahkan ayam dan angsa yang tidak memiliki bulu seindah dan angsa tidak habis pikir akan kesombongan burung merak itu memang indah dan pintar, namun tidak dengan hatinya Editors' Picks3. Karena kesal, burung merak ingin mengadu kecerdasannya dengan Cerita Anak InteraktifHari terus berganti, burung merak terus mencari perhatian dari semua hewan. Hampir semua hewan telah ia ajak adu indah dan lama kemudian, burung merak mendengar bahwa seekor kancil adalah hewan tercerdas di hutan itu. Burung merak ingin mengalahkan kancil supaya hewan-hewan beralih merak pun segera menemui di tengah, buruk merak bertemu kancil yang sedang tertidur pulas."Eh kancil bangunlah! Aku ingin berbicara kepadamu!" kata burung merak pada kancil."Hoammm... burung merak, kenapa kau di sini?" jawab kancil yang masih setengah tidur."Aku ingin menantangmu untuk adu kecerdasan. Kudengar kau yang tercerdas di sini!" tantang burung merak."Maaf sekali burung merak, namun aku sedang mengantuk sekali. Aku habis berkelana" kata kancil yang lemas."Oh ya sudahlah! Lain kali aku tantang kau untuk adu kecerdasan!" kata burung merak yang merak pun meninggalkan kancil dengan penuh rasa kesal karena ia gagal mengajak kancil adu kecerdasan. Tanpa sepengetahuan burung merak, kancil sebenarnya tidak mengantuk! Ia hanya berpura-pura ternyata sudah mendengar kabar tentang merak yang tak henti menyombongkan diri untuk mencari Tetapi kancil terus menghindar hingga burung merak merasa kesal Cerita Anak InteraktifNamun burung merak ternyata tak menyerah, ia ingin adu kecerdasan dengan kancil."Hei kancil ayo kita adu kecerdasan!" kata burung merak."Ah burung merak, maaf sekali, namun aku tidak bisa sekarang. Aku harus mencari makan sebelum gelap datang." jawab si terus menghindari burung merak, ia bahkan tidak menanggapi celotehan burung merak."Ih menyebalkan sekali! ia terus saja menghindar!" kata burung merak yang semakin kali burung merak mengajak adu pintar, kancil selalu saja merak semakin kesal melihat para hewan masih bercengkerama dengan kancil, satu-satunya hewan yang belum ia taklukkan."ggrrrr kancil! Tunggu saja kita lihat siapa yang tertawa terakhir!" ucap burung Burung merak kemudian memanggil seluruh hewan di hutan dan memberikan Cerita Anak InteraktifSiang itu burung merak mengumpulkan semua hewan."Kira-kira kenapa ya si burung merak?" tanya kelelawar"Entahlah mungkin ia ingin adu kepintaran lagi" jawab kelinciDi tengah hutan, burung merak sudah berdiri menunggu semua hewan berkumpul."Terima kasih buat kedatangan kalian semua, di sini aku ingin memberi tahu pengumuman penting yang kalian perlu ketahui," kata burung merak."Seperti kalian tahu aku telah lama disini, kalian juga tentunya tahu keindahanku tidak terkalahkan di hutan ini. Selain itu aku juga cerdas, tidak seperti kancil. Ia hanya hewan penakut dan tidak secerdas yang kalian pikirkan. Berhentilah menemuinya! Jika kalian ada masalah cerita kepadaku, jangan temui si kancil!" lanjut burung hewan hanya terbengong mendengarkan pernyataan si burung merak."Kurasa kita harus berbicara pada kancil, angsa" kata ayam pada angsa."Iya betul kurasa hanya dia yang dapat menghentikan ulah si burung merak" kata ayam dan angsa pun segera pergi ke tempat kancil untuk meminta Ayam dan angsa kemudian minta tolong agar kancil bisa menghentikan kesombongan burung Cerita Anak InteraktifSaat itu kancil berada di tepian sungai. Ia sedang menikmati siang dengan bermain air. Kancil memang tidak diundang oleh burung merak."Ah segarnya air sungai ini" kata kancil."Hei kancil disini kau rupanya!" kata ayam dan angsa sambil menghampiri si kancil."Hai induk ayam induk angsa! Ada apa? Apa yang bisa kubantu?" kata kemudian mendengarkan keluh-kesah ayam dan angsa."Tolonglah kancil, ia selalu ribut menyombongkan keindahan dan kepintarannya. Hanya kau yang bisa menghentikan celotehannya itu!" kata angsa."Ah sepertinya aku punya ide! Ayo kita temui burung merak!" kata ayam, dan angsa pun segera menemui burung merak. Sepanjang perjalanan, kancil menceritakan Kancil mengatakan ada pemburu yang sedang mencari hewan terindah di Cerita Anak InteraktifSesampainya di sarang burung merak, kancil tiba-tiba berteriak!"Burung merak! gawat gawat! Segeralah lari!" kata kancil dengan panik."Hah? Ada apa? Ada apa ini?" jawab burung merak."Ini gawat! Kami melihat pemburu di hutan! Sepertinya keindahanmu telah tersebar ke telinga pemburu! Ia sedang mencari hewan terindah di hutan ini, tak salah lagi itu kau! Cepatlah keluar dari hutan ini" kata kancil."Benarkah? Oh tidak, ini gawat! Aku harus segera pergi dari sini" ujar burung merak pun segera berlari meninggalkan hutan, ia takut bulunya yang indah dijadikan pajangan oleh itu, kancil dan hewan lainnya tertawa, ternyata tidak ada pemburu yang mencari burung hanya akal-akalan kancil supaya burung merak berhenti menyombongkan diri di hutan itu. Hutan pun kembali ke kehidupan yang tenang, semua hewan hidup dalam itulah cerita dongeng Kancil dan Burung Merak. Pesan moral yang bisa Mama tanamkan pada anak melalui cerita ini adalah, anak yang benar-benar cerdik tidak akan menyombongkan anak pada pepatah "padi semakin berisi semakin menunduk", artinya semakin orang itu pandai, maka semakin rendah hatinya. Sehingga anak tidak boleh menyombongkan dirinya dan merendahkan orang jugaDongeng Fabel Anak Si Kancil Mencuri TimunDongeng Anak Si Kancil dan Siput, Simak Pelajaran dari CeritanyaDongeng Fabel Anak Cerita Kancil dan Kura-Kura

cerita burung dan ayam